Senin, 05 Maret 2012
The Chronicles of Narnia : The Lion The Witch And The Wardrobe
Diposting oleh
Rivanda Sii Abadi
di n@rn!@
10.04.00
Sabtu, 03 Maret 2012
Synopsys Of Narnia
Diposting oleh
Rivanda Sii Abadi
di n@rn!@
20.56.00
Peter Pevensie, Susan Pevensie, Edmund Pevensie, dan Lucy Pevensie diungsikan ke rumah Profesor Diggory Kirke karena Perang Dunia. Suatu hari, pada waktu mereka bermain petak umpet di rumah itu, Lucy menemukan lemari pakaian, dan dia memutuskan untuk bersembunyi di sana. Lucy sangat terkejut melihat di dalamnya terdapat negeri yang bernama Narnia, dan di sana dia bertemu seekor faun bernama Mr. Tumnus yang mengatakan bahwa Narnia sedang dikutuk oleh penyihir putih bernama Jadis selama beratus-ratus tahun dengan musim dingin yang panjang. Akhirnya, setelah Lucy berhasil membawa kakak-kakaknya ke Narnia, mereka berpetualang di sana. Edmund yang pernah ke Narnia sebelumnya (setelah Lucy) ternyata bersekongkol dengan Jadis dengan dijanjikan menjadi Raja Narnia, tetapi dengan syarat dia harus membawa tiga saudaranya sebagai pelayan. Padahal, Edmund hanyalah sebagai pancingan agar semua anak itu tertangkap dan Jadis ingin membunuh mereka semua. Karena ada ramalan mengatakan bahwa akan datang dua putra Adam dan dua putri Hawa yang akan membebaskan Narnia dari musim dingin yang panjang ini dan mengalahkan Jadis. Untuk membebaskan Edmund, Peter dan kedua adiknya harus menemui Aslan untuk meminta pertolongan. Mereka dibantu oleh Pak dan Bu Berang-berang untuk menemui Aslan. Di tengah perjalanan, keajaiban terjadi, kekuatan Jadis melemah dan musim dingin ini berganti menjadi musim semi yang indah. Ketika mereka akhirnya berhasil menemui Aslan, ternyata Aslan bersedia membantu. Akhirnya Edmund berhasil bebas. Tapi tiba-tiba Jadis datang dan meminta Edmund kembali, Aslan pun turun tangan. Mereka membuat perjanjian yang dirahasiakan, yaitu, bahwa Aslan harus menyerahkan diri pada Jadis. Dan Aslan pun menepati janjinya pada malam hari, dia akhirnya dibunuh oleh Jadis diatas meja batu (Stone Table) disaksikan oleh semua pengikut Jadis. Susan dan Lucy yang melihat kejadian itu sangat sedih. Sementara Peter dan Edmund baru diberitahu kejadian itu oleh dryad (roh pohon). Karena Aslan sudah tidak ada, maka sekarang Peter yang memimpin. Peter memutuskan untuk perang. Jadis yang mengetahui keputusan Peter pun menyetujuinya. Ketika perang sedang berlangsung dan pasukan Narnia semakin terjepit, keajaiban terjadi. Susan dan Lucy yang masih setia menemani Aslan mendapati Aslan hidup kembali karena pengorbanannya. Tanpa pikir panjang lagi, Aslan, Susan dan Lucy menuju istana Jadis. Di sana, banyak sekali orang-orang Narnia yang telah disihir menjadi batu. Aslan menghembuskan nafasnya dan orang-orang itu bisa bergerak kembali. Mereka semua langsung menuju tempat perang dengan tambahan banyak pasukan. Aslan berhadapan langsung dengan Jadis, dan Aslan berhasil membunuhnya. Perang selesai. Dan esoknya, Peter, Susan, Edmund, dan Lucy diangkat oleh Aslan menjadi Raja dan Ratu Narnia penguasa Cair Paravel.
Hingga akhirnya mereka semua sudah dewasa dan sedang berburu rusa putih, mereka menemukan kembali jalan lemari. Mereka memasukinya, dan ketika keluar mereka mendapati diri mereka sedang berada di rumah Profesor Kirke dan menjadi anak-anak kembali. Tidak ada perubahan waktu sejak mereka pergi ke Narnia. Tidak ada yang menyadari bahwa mereka sudah pergi selama bertahun-tahun dan menjadi Raja dan Ratu suatu negeri.
Seri 4 The Chronicles of Narnia
Prince Caspian
Karya: C.S Lewis
Musim sekolah akan dimulai, dan Peter, Susan, Edmund, Lucy sedang menanti kereta yang akan membawa mereka ke sekolah yang terpisah. Tapi tiba-tiba mereka merasakan sihir yang menarik mereka. Dan sihir itu kembali membawa mereka ke Narnia. Ada rasa kerinduan saat itu. Di Narnia, mereka berjalan dan sampai di reruntuhan Cair Paravel. Mereka sadar bahwa Cair Paravel telah runtuh sejak ditinggalkan mereka. Esoknya, mereka melihat orang yang ingin membunuh seeokor dwarf, dan mereka berhasil menolong dwarf itu. Dwarf yang bernama Trumpkin itu menceritakan yang terjadi: seorang Pangeran yang bernama Caspian telah diambil haknya menjadi Raja Narnia oleh pamannya sendiri, Raja Miraz. Raja Miraz ingin membunuh Caspian, tetapi Caspian berhasil melarikan diri dan sekarang tinggal bersama para dwarf. Caspian mempunyai terompet yang dulunya milik Susan yang berfungsi memanggil bantuan. Dan ternyata sewaktu Caspian meniup terompet itulah, Peter, Susan, Edmund dan Lucy terpanggil ke Narnia. Begitulah ceritanya dan sekarang mereka akan menemui Caspian yang berada di meja batu. Panjang sekali perjalanan mereka ke meja batu, dan mereka sempat membuat beberapa kesalahan yang menghambat mereka menemui Caspian. Tetapi akhirnya, mereka sampai juga di meja batu. Tapi hanya Peter, Edmund, dan Trumpkin yang menuju tempat Caspian. Susan dan Lucy bersama Aslan. Setelah bertemu Caspian, mereka semua berunding. Akhirnya Peter mengusulkan bahwa Raja Miraz ditantang untuk berduel dengan Raja Peter. Raja Miraz akhirnya menerima tantangan tersebut. Menentukan nasib Narnia lama atau Telmarine (bangsa Raja Miraz). Saat duel dimulai, sangat sulit siapa yang akan menang. Karena keduanya sama kuatnya. Bantuan tiba-tiba datang untuk Narnia lama, Aslan, Susan, dan Lucy datang bersama para pohon-pohon yang bisa berjalan menyerbu orang-orang Telmarine hingga ke jembatan yang putus. Akhirnya pasukan Telmarine menyerah. Setelah itu, Aslan menceritakan bahwa orang-orang Telmarine datang melalui cara yang sama oleh Peter, Susan, Edmund, dan Lucy. Akhirnya Aslan membuka pintu. Peter masuk terlebih dahulu, kemudian disusul Susan, Edmund, Lucy, dan orang-orang Telmarine lainnya. Dan keempat saudara itu kembali di stasiun tanpa perubahan waktu.
Dan di Narnia, Caspian akhirnya menjadi Raja Narnia.
Seri
5 The Chronicles of Narnia
The Voyage of the Dawn Treader
Karya; C.S. Lewis
The Voyage of the Dawn Treader
Karya; C.S. Lewis
Di Narnia, Caspian menikahi gadis Ramandu yang menjadi Ratu Narnia.
Jumat, 17 Februari 2012
Contoh makalah kekerasan pada anak
Diposting oleh
Rivanda Sii Abadi
di n@rn!@
15.14.00
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Maraknya
Kekerasan terhadap Anak dan Solusi Pencegahannya”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri
1 Gondanglegi.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
- Bapak Drs.Supriyanto,M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gondanglegi serta segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materiil selama mengikuti pendidikan di SMP Negeri 1 Gondanglegi ,
- Ibu Tatik Tri Agustina,S.Pd , selaku Wali Kelas IX A SMP Negeri 1 Gondanglegi
- Ibu Hj.Jamilah, S.Pd. selaku Guru Pembimbing Bahasa Indonesia yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini
- Rekan-rekan semua di Kelas IX A SMP Negeri 1 Gondanglegi.
- Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti pelajaran maupun dalam menyelesaikan makalah ini
- Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan
yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan
semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
Gondanglegi,
8 Februari 2012
Penyusun
ii
BAB 1
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Anak adalah tumpuan dan harapan orang tua. Anak jugalah yang
akan menjadi penerus bangsa ini. Sedianya, wajib dilindungi maupun diberikan
kasih sayang. Namun fakta berbicara lain. Maraknya kasus kekerasan pada anak
sejak beberapa tahun ini seolah membalikkan pendapat bahwa anak perlu
dilindungi. Begitu banyak anak yang menjadi korban kekerasan keluarga,
lingkungan maupun masyarakat dewasa ini.
Pasal 28b ayat 2 menyatakan bahwa “Setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminas”. Namun apakah pasal tersebut sudah dilaksanakan
dengan benar? Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia masih jauh dari kondisi
yang disebutkan dalam pasal tersebut.
Berbagai jenis kekerasan diterima oleh anak-anak, seperti
kekerasan verbal, fisik, mental maupun pelecehan seksual. Ironisnya pelaku
kekerasan terhadap anak biasanya adalah orang yang memiliki hubungan dekat
dengan si anak, seperti keluarga, guru maupun teman sepermainannya sendiri.
Tentunya ini juga memicu trauma pada anak, misalnya menolak pergi ke sekolah
setelah tubuhnya dihajar ole gurunya sendiri.
Kondisi ini amatlah memprihatinkan, namun bukan berarti
tidak ada penyelesaiannya. Perlu koordinasi yang tepat di lingkungan sekitar
anak terutama pada lingkungan keluarga untuk mendidik anak tanpa menggunakan
kekerasan, menyeleksi tayangan televisi maupun memberikan perlindungan serta
kasih sayang agar anak tersebut tidak menjadi anak yang suka melakukan
kekerasan nantinya. Tentunya kita semua tidak ingin negeri ini dipimpin oleh
pemimpin bangsa yang menyelesaikan kekerasan terhadap rakyatnya.
1
1.2
Ruang Lingkup Masalah
v Penyebab Terjadinya Kekerasan terhadap Anak
v Jenis – Jenis Kekerasan yang diterima Anak
v Solusi Mencegah terjadinya Kekerasan pada Anak
1.3
Tujuan
Tujuan dari Karya Tulis ini adalah
seluruh kalangan masyarakat Indonesia khususnya “Orang Tua” mampu mendidik anak
tanpa perlu menggunakan kekerasan apapun tanpa terkecuali. Hal tersebut dapat
dilakukan dengan cara memberikan perhatian dan kasih sayang kepada si “Anak”
agar nantinya dia tidak melakukan kekerasan. Uraian tersebut akan dibahas lebih
lanjut pada “BAB 2 Pembahasan”
1.4 Anggapan Dasar Dan Hipotesis
Kekerasan
merupakan tindakan agresi dan pelanggaran (penyiksaan, pemukulan, pemerkosaan,
dan lain-lain) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan penderitaan
atau menyakiti orang lain, dan hingga batas tertentu tindakan menyakiti
binatang dapat dianggap sebagai kekerasan, tergantung pada situasi dan
nilai-nilai sosial yang terkait dengan kekejaman terhadap binatang. Istilah
“kekerasan” juga mengandung kecenderungan agresif untuk melakukan perilaku yang
merusak. Kerusakan harta benda biasanya dianggap masalah kecil dibandingkan dengan
kekerasan terhadap orang.
1.5 Sumber dan Metode
Dari
identifikasi diatas, dapat dikatakan bahwa dalam penulisan karya tulis ini
sebagian dari informasi yang kami dapatkan bersumber dari :
v
Pesawat
Televisi, yakni dari berita-berita tentang kekerasan,
v
Internet,
yakni data tentang kekerasan anak di Kawasan Malang,
v
Surat
Kabar, yakni artikel tentang kekerasan yang dimuat pada surat kabar.
Dari Pernyataan diatas pula, karya tulis
ini memuat metode penulisan, yakni :
v
Metode
Likteratur, yakni Metode penulisan yang diambil dari data-data pada sebuah
buku, surat kabar, maupun media yang lain seperti internet.
v
Metode
Problem Solving, yakni Metode penulisan dengan memecahkan suatu masalah yang
ada pada rujukan/identifikasi masalah diatas
2
BAB 2
Analisis dan Pembahasan
A. Penyebab Terjadinya Kekerasan terhadap Anak
Ada
banyak faktor kenapa terjadi kekerasan terhadap anak :
· Lemahnya pengawasan orang tua
terhadap anak dalam menonton tv, bermain dll. Hal ini bukan berarti orang tua
menjadi diktator/over protective, namun maraknya kriminalitas di negeri ini
membuat perlunya meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.
· Anak
mengalami cacat tubuh, gangguan tingkah laku, autisme, terlalu lugu
· Kemiskinan
keluarga (banyak anak).
· Keluarga
pecah (Groker Home) akibat perceraian, ketiadaan Ibu dalam jangka panjang.
· Keluarga
yang belum matang secara psikologis, ketidak mampuan mendidik anak, anak yang
tidak diinginkan (Unwanted Child)atau anak lahir diluar nikah.
· Pengulangan
sejarah kekerasan orang tua yang dulu sering memperlakukan anak-anaknya dengan
pola yang sama
· Kondisi
lingkungan yang buruk, keterbelakangan
· Kesibukan
orang tua sehingga anak menjadi sendirian bisa menjadi pemicu kekerasan
terhadap anak
· Kurangnya
pendidikan anak terhadap anak.
3
B. Jenis-jenis Kekerasan yang Sering Diterima Anak
1.Kekerasan Fisik
Bentuk kekerasan seperti ini mudah diketahui karena
akibatnya bisa terlihat pada tubuh korban Kasus physical abuse: persentase
tertinggi usia 0-5 tahun (32.3%) dan terendah usia 13-15 tahun (16.2%).
Kekerasan biasanya meliputi memukul, mencekik, menempelkan benda panas ke tubuh
korban dan lain-lainnya. Dampak dari kekerasan seperti ini selain menimbulkan
luka dan trauma pada korban, juga seringkali membuat korban meninggal
2. Kekerasan secara
Verbal
Bentuk kekerasan seperti ini sering diabaikan dan dianggap
biasa atau bahkan dianggap sebagai candaan. Kekerasaan seperti ini biasanya
meliputi hinaan, makian, maupun celaan. Dampak dari kekerasaan seperti ini
yaitu anak jadi belajar untuk mengucapkan kata-kata kasar, tidak menghormati
orang lain dan juga bisa menyebabkan anak menjadi rendah diri.
3. Kekerasan secara
Mental
Bentuk kekerasan seperti ini juga sering tidak terlihat,
namun dampaknya bisa lebih besar dari kekerasan secara verbal. Kasus emotional
abuse: persentase tertinggi usia 6-12 tahun (28.8%) dan terendah usia 16-18
tahun (0.9%) Kekerasaan seperti ini meliputi pengabaian orang tua
terhadap anak yang membutuhkan perhatian, teror, celaan, maupun sering
membanding-bandingkan hal-hal dalam diri anak tersebut dengan yang lain, bisa
menyebabkan mentalnya menjadi lemah. Dampak kekerasan seperti ini yaitu anak
merasa cemas, menjadi pendiam, belajar rendah diri, hanya bisa iri tanpa mampu
untuk bangkit.
4.Pelecehan Seksual
Bentuk kekerasan seperti ini biasanya dilakukan oleh orang
yang telah dikenal anak, seperti keluarga, tetangga, guru maupun teman
sepermainannya sendiri. Kasus pelecehan eksual: persentase tertinggi usia 6-12
tahun (33%) dan
terendah usia 0-5 tahun (7,7%).Bentuk kekerasan seperti ini
yaitu pelecehan, pencabulan maupun pemerkosaan. Dampak kekerasan seperti ini
selain menimbulkan trauma mendalam, juga seringkali menimbulkan luka secara
fisik.
4
C. Solusi Mencegah Terjadinya Kekerasan pada Anak
Agar
anak terhindar dari bentuk kekerasan seperti diatas perlu adanya pengawasan
dari orang tua, dan perlu diadakannya langkah-langkah sebagai berikut:
· orang tua menjaga agar anak-anak
tidak menonton / meniru adegan kekerasan karena bisa menimbulkan bahaya pada
diri mereka. Beri penjelasan pada anak bahwa adegan tertentu bisa membahayakan
dirinya. Luangkanlah waktu menemani anak menonton agar para orang tua tahu
tontonan tersebut buruk atau tidak untuk anak.
· Jangan sering mengabaikan anak,
karena sebagian dari terjadinya kekerasan terhadap anak adalah kurangnya
perhatian terhadap anak. Namun hal ini berbeda dengan memanjakan anak.
· Tanamkan sejak dini pendidikan agama
pada anak. Agama mengajarkan moral pada anak agar berbuat baik, hal ini
dimaksudkan agar anak tersebut tidak menjadi pelaku kekerasn itu sendiri.
· Sesekali bicaralah secara terbuka
pada anak dan berikan dorongan pada anak agar bicara apa adanya/berterus
terang. Hal ini dimaksudkan agar orang tua bisa mengenal anaknya dengan baik
dan memberikan nasihat apa yang perlu dilakukan terhadp anak, karena banyak
sekali kekerasan pada anak terutama pelecehan seksual yang terlambat diungkap.
· Ajarkan kepada anak untuk bersikap
waspada seperti jangan terima ajakan orang yang kurang dikenal dan lain-lain.
· Sebaiknya orang tua juga bersikap
sabar terhadap anak. Ingatlah bahwa seorang anak tetaplah seorang anak yang
masih perlu banyak belajar tentang kehidupan dan karena kurangnya kesabaran
orang tua banyak kasus orang tua yang menjadi pelaku kekerasan terhadap anaknya
sendiri.
5
BAB 3
Penutup
3.1
Kesimpulan
Ada berbagai penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak
seperti:
1.
Berbagai penyebab terjadinya
kekerasan pada anak diantarnya adalah kemiskinan. Kondisi lingkunangan yang
buruk dan lain-lain.
2.
Jenis kekerasan terhadap anak
terbagi menjadi 4 yaitu: kekerasan secara fisik, kekerasan secara verbal,
kekerasan secara mental, dan pelecehan seksual.
3.
Ada beberapa cara menghindarkan anak
dari tindak kekerasan, dan semuanya memerlukan peran yang lebih dari orang tua.
3.3 Kritik dan Saran
Penulis
banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah
di kesempatan - kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis
pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
6
Daftar Pustaka
1.
Sukata
, Drs. H. Abdullah.1997. Departemen Agama .Al-Qur’an terjemahannya,.Malang : CV
Informatika
2.
Budiono,
Wahyu.2007. Pentingnya Pendidikan. Gondanglegi:MTsN Malang III
3.
Adi,Irawan
Adhim.2007.Insan Cendekia. Malang:Citra Mentari
7
Halaman Pengesahan
Karya Tulis yang berjudul “Maraknya Kekerasan terhadap Anak
dan Solusi Pencegahannya” telah dibaca dan disahkan oleh Guru Pembimbing Ibu
Hj.Jamilah,S.Pd pada hari dan
tanggal
Guru Pembimbing, Penulis,
Hj.Jamilah, S.Pd Rivanda Abadi,dkk.
NIP.
&nbrp;
i
Maraknya Kekerasan
Terhadap Anak dan Solusi Pencegahannya
Di Kawasan Malang Raya
Disusun untuk
Memenuhi Tugas Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
dan Sastra Indonesia Di SMP Negeri 1 Gondanglegi
Disusun Oleh :
Kelompok 5
ü
Rivanda
Abadi (06)
ü
Bagus
Panutan Adi (18)
ü Feri Sandriah ( )
ü Ade Putra S (17)
Dhnas Pendidikan
SMP NEGERI 1
GONDANGLEGI
Jln. Raya
Ketawang No.IV Gondanglegi Kabupaten Malang
Telp. (0341)
879003 Kode Pos. 65174
Website : www.smpn1gondanglegi.sch.id
2011/2012
Daftar Isi
Halaman
Pengesahan ............................................................................................................. i
Kata Pengantar ...................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................... iii
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang Masalah........................................................................................ 1
1.2 Ruang
Lingkup Masalah....................................................................................... 2
1.3 Tujuan.................................................................................................................... 2
1.4 Anggapan
Dasar dan Hipotesis............................................................................. 2
1.5 Sumber dan
Metode 2
Bab II Analisis
dan Pembahasan
2.1 Penyebab
Terjadinya Kekerasan terhadap Anak .................................................. 3
2.2 Jenis-Jenis
Kekerasan yang Sering Diterima Anak .............................................. 4
2.3 Solusi
Mencegah terjadinya Kekerasan pada Anak .............................................. 5
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 6
3.2 Penutup 6
3.3 Kritik dan
Saran .................................................................................................... 6
Daftar Pustaka....................................................................................................................... 7
iii
Langganan:
Postingan (Atom)