Sabtu, 03 Maret 2012

Synopsys Of Narnia




Seri 2 The Chronicles of Narnia
The Lion, the Witch, and the Wardrobe
Karya: C.S Lewis


Peter Pevensie, Susan Pevensie, Edmund Pevensie, dan Lucy Pevensie diungsikan ke rumah Profesor Diggory Kirke karena Perang Dunia. Suatu hari, pada waktu mereka bermain petak umpet di rumah itu, Lucy menemukan lemari pakaian, dan dia memutuskan untuk bersembunyi di sana. Lucy sangat terkejut melihat di dalamnya terdapat negeri yang bernama Narnia, dan di sana dia bertemu seekor faun bernama Mr. Tumnus yang mengatakan bahwa Narnia sedang dikutuk oleh penyihir putih bernama Jadis selama beratus-ratus tahun dengan musim dingin yang panjang. Akhirnya, setelah Lucy berhasil membawa kakak-kakaknya ke Narnia, mereka berpetualang di sana. Edmund yang pernah ke Narnia sebelumnya (setelah Lucy) ternyata bersekongkol dengan Jadis dengan dijanjikan menjadi Raja Narnia, tetapi dengan syarat dia harus membawa tiga saudaranya sebagai pelayan. Padahal, Edmund hanyalah sebagai pancingan agar semua anak itu tertangkap dan Jadis ingin membunuh mereka semua. Karena ada ramalan mengatakan bahwa akan datang dua putra Adam dan dua putri Hawa yang akan membebaskan Narnia dari musim dingin yang panjang ini dan mengalahkan Jadis. Untuk membebaskan Edmund, Peter dan kedua adiknya harus menemui Aslan untuk meminta pertolongan. Mereka dibantu oleh Pak dan Bu Berang-berang untuk menemui Aslan. Di tengah perjalanan, keajaiban terjadi, kekuatan Jadis melemah dan musim dingin ini berganti menjadi musim semi yang indah. Ketika mereka akhirnya berhasil menemui Aslan, ternyata Aslan bersedia membantu. Akhirnya Edmund berhasil bebas. Tapi tiba-tiba Jadis datang dan meminta Edmund kembali, Aslan pun turun tangan. Mereka membuat perjanjian yang dirahasiakan, yaitu, bahwa Aslan harus menyerahkan diri pada Jadis. Dan Aslan pun menepati janjinya pada malam hari, dia akhirnya dibunuh oleh Jadis diatas meja batu (Stone Table) disaksikan oleh semua pengikut Jadis. Susan dan Lucy yang melihat kejadian itu sangat sedih. Sementara Peter dan Edmund baru diberitahu kejadian itu oleh dryad (roh pohon). Karena Aslan sudah tidak ada, maka sekarang Peter yang memimpin. Peter memutuskan untuk perang. Jadis yang mengetahui keputusan Peter pun menyetujuinya. Ketika perang sedang berlangsung dan pasukan Narnia semakin terjepit, keajaiban terjadi. Susan dan Lucy yang masih setia menemani Aslan mendapati Aslan hidup kembali karena pengorbanannya. Tanpa pikir panjang lagi, Aslan, Susan dan Lucy menuju istana Jadis. Di sana, banyak sekali orang-orang Narnia yang telah disihir menjadi batu. Aslan menghembuskan nafasnya dan orang-orang itu bisa bergerak kembali. Mereka semua langsung menuju tempat perang dengan tambahan banyak pasukan. Aslan berhadapan langsung dengan Jadis, dan Aslan berhasil membunuhnya. Perang selesai. Dan esoknya, Peter, Susan, Edmund, dan Lucy diangkat oleh Aslan menjadi Raja dan Ratu Narnia penguasa Cair Paravel.

Hingga akhirnya mereka semua sudah dewasa dan sedang berburu rusa putih, mereka menemukan kembali jalan lemari. Mereka memasukinya, dan ketika keluar mereka mendapati diri mereka sedang berada di rumah Profesor Kirke dan menjadi anak-anak kembali. Tidak ada perubahan waktu sejak mereka pergi ke Narnia. Tidak ada yang menyadari bahwa mereka sudah pergi selama bertahun-tahun dan menjadi Raja dan Ratu suatu negeri.

 

Seri 4 The Chronicles of Narnia
Prince Caspian
Karya: C.S Lewis



Musim sekolah akan dimulai, dan Peter, Susan, Edmund, Lucy sedang menanti kereta yang akan membawa mereka ke sekolah yang terpisah. Tapi tiba-tiba mereka merasakan sihir yang menarik mereka. Dan sihir itu kembali membawa mereka ke Narnia. Ada rasa kerinduan saat itu. Di Narnia, mereka berjalan dan sampai di reruntuhan Cair Paravel. Mereka sadar bahwa Cair Paravel telah runtuh sejak ditinggalkan mereka. Esoknya, mereka melihat orang yang ingin membunuh seeokor dwarf, dan mereka berhasil menolong dwarf itu. Dwarf yang bernama Trumpkin itu menceritakan yang terjadi: seorang Pangeran yang bernama Caspian telah diambil haknya menjadi Raja Narnia oleh pamannya sendiri, Raja Miraz. Raja Miraz ingin membunuh Caspian, tetapi Caspian berhasil melarikan diri dan sekarang tinggal bersama para dwarf. Caspian mempunyai terompet yang dulunya milik Susan yang berfungsi memanggil bantuan. Dan ternyata sewaktu Caspian meniup terompet itulah, Peter, Susan, Edmund dan Lucy terpanggil ke Narnia. Begitulah ceritanya dan sekarang mereka akan menemui Caspian yang berada di meja batu. Panjang sekali perjalanan mereka ke meja batu, dan mereka sempat membuat beberapa kesalahan yang menghambat mereka menemui Caspian. Tetapi akhirnya, mereka sampai juga di meja batu. Tapi hanya Peter, Edmund, dan Trumpkin yang menuju tempat Caspian. Susan dan Lucy bersama Aslan. Setelah bertemu Caspian, mereka semua berunding. Akhirnya Peter mengusulkan bahwa Raja Miraz ditantang untuk berduel dengan Raja Peter. Raja Miraz akhirnya menerima tantangan tersebut. Menentukan nasib Narnia lama atau Telmarine (bangsa Raja Miraz). Saat duel dimulai, sangat sulit siapa yang akan menang. Karena keduanya sama kuatnya. Bantuan tiba-tiba datang untuk Narnia lama, Aslan, Susan, dan Lucy datang bersama para pohon-pohon yang bisa berjalan menyerbu orang-orang Telmarine hingga ke jembatan yang putus. Akhirnya pasukan Telmarine menyerah. Setelah itu, Aslan menceritakan bahwa orang-orang Telmarine datang melalui cara yang sama oleh Peter, Susan, Edmund, dan Lucy. Akhirnya Aslan membuka pintu. Peter masuk terlebih dahulu, kemudian disusul Susan, Edmund, Lucy, dan orang-orang Telmarine lainnya. Dan keempat saudara itu kembali di stasiun tanpa perubahan waktu.
Dan di Narnia, Caspian akhirnya menjadi Raja Narnia.


Seri 5 The Chronicles of Narnia
The Voyage of the Dawn Treader
Karya; C.S. Lewis



Edmund dan Lucy kembali ke Narnia dengan sepupu mereka yang manja, Eustace Scrubb. Mereka mendapati mereka di Narnia dengan menaiki kapal yang bernama Dawn Treader. Mereka bertemu dengan Raja Caspian, Reephiceep, Lord Drinian, dan lain-lain. Sudah tiga tahun mereka tidak ke Narnia dan mereka mendapati Caspian sudah dewasa. Misi Raja Caspian dan pengikutnya berlayar di Dawn Treader adalah untuk mencari tujuh bangsawan teman Ayahnya yang menghilang saat dikirim berlayar oleh Raja Miraz dulu. Mereka adalah Lord Revillian, Lord Berne, Lord Agoz, Lord Mavramon, Lord Octesian, dan Lord Rhoop. Tingkah Eustace sangat menyebalkan dan sempat dibenci oleh orang-orang di Dawn Treader. Petualangan pertama mereka di Lone Islands, Caspian akhirnya menemukan Lord Bern dan mengangkat Lord Bern menjadi Gubernur Lone Islands. Petuangalan kedua, dialami Eustace, dia berubah menjadi naga karena keserakahannya sendiri, dikakinya terdapat gelang emas yang diyakini dari Narnia. Akhirnya dengan bantuan Aslan, Eustace kembali menjadi manusia, dan gelang yang dipakainya diyakini adalah milik Lord Octesian saat menjumpai kematiannya. Sejak saat itu, tingkah Eustace berubah, dia menjadi baik dan tidak menyebalkan lagi. Petualangan ketiga bertempur dengan ular laut. Petualangan keempat, mereka menemukan Death Water/Gold Water, yaitu danau yang bila dimasukkan sesuatu akan menjadi emas. Di dalamnya, terdapat orang yang sudah menjadi emas (tentu saja sudah mati) diyakini adalah salah satu dari tujuh bangsawan yang mereka cari. Petualangan kelima, dengan musuh yang tidak kelihatan. Petualangan selanjutnya, mereka menemukan Lord Rhoop di pulau yang mengerikan, yaitu tempat mimpi menjadi nyata. Akhirnya mereka menemukan pulau Ramandu yang di dalamnya terdapat tiga orang yang tertidur, mereka dalah Lord Agoz, Lord Revillan, dan Lord Mavraman. Tiba-tiba muncul gadis cantik menghampiri mereka dan sesaat kemudian muncul Ayahnya yang mengatakan jika ingin membangunkan tiga Lord ini, mereka harus pergi menuju ujung akhir dunia dan meninggalkan salah satu dari mereka untuk meneruskan perjalanan ke akhir dunia. Akhirnya ketika sudah saatnya menurunkan salah satu dari mereka, Reephiceep dengan senang hati menawarkan diri untuk meneruskan perjalanan mereka, Caspian dengan berat hati mengizinkannya. Sementara itu, Edmund, Lucy, dan Eustace melanjutkan ke negeri Aslan. Akhirnya di sana, mereka bertemu dengan Aslan. Mereka sempat bercakap-cakap sebentar sebelum Aslan memulangkan mereka ke Bumi.

Di Narnia, Caspian menikahi gadis Ramandu yang menjadi Ratu Narnia.

Jumat, 17 Februari 2012

Contoh makalah kekerasan pada anak


Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Maraknya Kekerasan terhadap Anak dan Solusi Pencegahannya”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Gondanglegi.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada :
  1. Bapak Drs.Supriyanto,M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Gondanglegi serta segenap jajarannya yang telah memberikan kemudahan-kemudahan baik berupa moril maupun materiil selama mengikuti pendidikan di SMP Negeri 1 Gondanglegi ,
  2. Ibu Tatik Tri Agustina,S.Pd , selaku Wali Kelas IX A SMP Negeri 1 Gondanglegi
  3. Ibu Hj.Jamilah, S.Pd. selaku Guru Pembimbing Bahasa Indonesia yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini
  4. Rekan-rekan semua di Kelas IX A SMP Negeri 1 Gondanglegi.
  5. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti pelajaran maupun dalam menyelesaikan makalah ini
  6. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
                                                                                                         Gondanglegi, 8 Februari 2012

                                                                                                                        Penyusun
ii

BAB 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Anak adalah tumpuan dan harapan orang tua. Anak jugalah yang akan menjadi penerus bangsa ini. Sedianya, wajib dilindungi maupun diberikan kasih sayang. Namun fakta berbicara lain. Maraknya kasus kekerasan pada anak sejak beberapa tahun ini seolah membalikkan pendapat bahwa anak perlu dilindungi. Begitu banyak anak yang menjadi korban kekerasan keluarga, lingkungan maupun masyarakat dewasa ini.
Pasal 28b ayat 2 menyatakan bahwa “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminas”. Namun apakah pasal tersebut sudah dilaksanakan dengan benar? Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia masih jauh dari kondisi yang disebutkan dalam pasal tersebut.
Berbagai jenis kekerasan diterima oleh anak-anak, seperti kekerasan verbal, fisik, mental maupun pelecehan seksual. Ironisnya pelaku kekerasan terhadap anak biasanya adalah orang yang memiliki hubungan dekat dengan si anak, seperti keluarga, guru maupun teman sepermainannya sendiri. Tentunya ini juga memicu trauma pada anak, misalnya menolak pergi ke sekolah setelah tubuhnya dihajar ole gurunya sendiri.
Kondisi ini amatlah memprihatinkan, namun bukan berarti tidak ada penyelesaiannya. Perlu koordinasi yang tepat di lingkungan sekitar anak terutama pada lingkungan keluarga untuk mendidik anak tanpa menggunakan kekerasan, menyeleksi tayangan televisi maupun memberikan perlindungan serta kasih sayang agar anak tersebut tidak menjadi anak yang suka melakukan kekerasan nantinya. Tentunya kita semua tidak ingin negeri ini dipimpin oleh pemimpin bangsa yang menyelesaikan kekerasan terhadap rakyatnya.







1
1.2 Ruang Lingkup Masalah
v  Penyebab Terjadinya Kekerasan terhadap Anak
v  Jenis – Jenis Kekerasan yang diterima Anak
v  Solusi Mencegah terjadinya Kekerasan pada Anak
1.3 Tujuan
Tujuan dari Karya Tulis ini adalah seluruh kalangan masyarakat Indonesia khususnya “Orang Tua” mampu mendidik anak tanpa perlu menggunakan kekerasan apapun tanpa terkecuali. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan perhatian dan kasih sayang kepada si “Anak” agar nantinya dia tidak melakukan kekerasan. Uraian tersebut akan dibahas lebih lanjut pada BAB 2 Pembahasan”
1.4 Anggapan Dasar Dan Hipotesis
Kekerasan merupakan tindakan agresi dan pelanggaran (penyiksaan, pemukulan, pemerkosaan, dan lain-lain) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain, dan hingga batas tertentu tindakan menyakiti binatang dapat dianggap sebagai kekerasan, tergantung pada situasi dan nilai-nilai sosial yang terkait dengan kekejaman terhadap binatang. Istilah “kekerasan” juga mengandung kecenderungan agresif untuk melakukan perilaku yang merusak. Kerusakan harta benda biasanya dianggap masalah kecil dibandingkan dengan kekerasan terhadap orang.
1.5 Sumber dan Metode
Dari identifikasi diatas, dapat dikatakan bahwa dalam penulisan karya tulis ini sebagian dari informasi yang kami dapatkan bersumber dari :
v  Pesawat Televisi, yakni dari berita-berita tentang kekerasan,
v  Internet, yakni data tentang kekerasan anak di Kawasan Malang,
v  Surat Kabar, yakni artikel tentang kekerasan yang dimuat pada surat kabar.
Dari Pernyataan diatas pula, karya tulis ini memuat metode penulisan, yakni :
v  Metode Likteratur, yakni Metode penulisan yang diambil dari data-data pada sebuah buku, surat kabar, maupun media yang lain seperti internet.
v  Metode Problem Solving, yakni Metode penulisan dengan memecahkan suatu masalah yang ada pada rujukan/identifikasi masalah diatas




2
BAB 2
Analisis dan Pembahasan

A. Penyebab Terjadinya Kekerasan terhadap   Anak
Ada banyak faktor kenapa terjadi kekerasan terhadap anak :
· Lemahnya pengawasan orang tua terhadap anak dalam menonton tv, bermain dll. Hal ini bukan berarti orang tua menjadi diktator/over protective, namun maraknya kriminalitas di negeri ini membuat perlunya meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.
· Anak mengalami cacat tubuh, gangguan tingkah laku, autisme, terlalu lugu
· Kemiskinan keluarga (banyak anak).
· Keluarga pecah (Groker Home) akibat perceraian, ketiadaan Ibu dalam jangka panjang.
· Keluarga yang belum matang secara psikologis, ketidak mampuan mendidik anak, anak yang tidak diinginkan (Unwanted Child)atau anak lahir diluar nikah.
· Pengulangan sejarah kekerasan orang tua yang dulu sering memperlakukan anak-anaknya dengan pola yang sama
· Kondisi lingkungan yang buruk, keterbelakangan
· Kesibukan orang tua sehingga anak menjadi sendirian bisa menjadi pemicu kekerasan terhadap anak
· Kurangnya pendidikan anak terhadap anak.



3
B. Jenis-jenis Kekerasan yang Sering Diterima  Anak
1.Kekerasan Fisik
Bentuk kekerasan seperti ini mudah diketahui karena akibatnya bisa terlihat pada tubuh korban Kasus physical abuse: persentase tertinggi usia 0-5 tahun (32.3%) dan terendah usia 13-15 tahun (16.2%). Kekerasan biasanya meliputi memukul, mencekik, menempelkan benda panas ke tubuh korban dan lain-lainnya. Dampak dari kekerasan seperti ini selain menimbulkan luka dan trauma pada korban, juga seringkali membuat korban meninggal
2. Kekerasan secara Verbal
Bentuk kekerasan seperti ini sering diabaikan dan dianggap biasa atau bahkan dianggap sebagai candaan. Kekerasaan seperti ini biasanya meliputi hinaan, makian, maupun celaan. Dampak dari kekerasaan seperti ini yaitu anak jadi belajar untuk mengucapkan kata-kata kasar, tidak menghormati orang lain dan juga bisa menyebabkan anak menjadi rendah diri.
3. Kekerasan secara Mental
Bentuk kekerasan seperti ini juga sering tidak terlihat, namun dampaknya bisa lebih besar dari kekerasan secara verbal. Kasus emotional abuse: persentase tertinggi usia 6-12 tahun (28.8%) dan terendah usia 16-18 tahun (0.9%) Kekerasaan seperti ini meliputi pengabaian orang tua terhadap anak yang membutuhkan perhatian, teror, celaan, maupun sering membanding-bandingkan hal-hal dalam diri anak tersebut dengan yang lain, bisa menyebabkan mentalnya menjadi lemah. Dampak kekerasan seperti ini yaitu anak merasa cemas, menjadi pendiam, belajar rendah diri, hanya bisa iri tanpa mampu untuk bangkit.
4.Pelecehan Seksual
Bentuk kekerasan seperti ini biasanya dilakukan oleh orang yang telah dikenal anak, seperti keluarga, tetangga, guru maupun teman sepermainannya sendiri. Kasus pelecehan eksual: persentase tertinggi usia 6-12 tahun (33%) dan
terendah usia 0-5 tahun (7,7%).Bentuk kekerasan seperti ini yaitu pelecehan, pencabulan maupun pemerkosaan. Dampak kekerasan seperti ini selain menimbulkan trauma mendalam, juga seringkali menimbulkan luka secara fisik.



4
C. Solusi Mencegah Terjadinya Kekerasan pada Anak
Agar anak terhindar dari bentuk kekerasan seperti diatas perlu adanya pengawasan dari orang tua, dan perlu diadakannya langkah-langkah sebagai berikut:
· orang tua menjaga agar anak-anak tidak menonton / meniru adegan kekerasan karena bisa menimbulkan bahaya pada diri mereka. Beri penjelasan pada anak bahwa adegan tertentu bisa membahayakan dirinya. Luangkanlah waktu menemani anak menonton agar para orang tua tahu tontonan tersebut buruk atau tidak untuk anak.
· Jangan sering mengabaikan anak, karena sebagian dari terjadinya kekerasan terhadap anak adalah kurangnya perhatian terhadap anak. Namun hal ini berbeda dengan memanjakan anak.
· Tanamkan sejak dini pendidikan agama pada anak. Agama mengajarkan moral pada anak agar berbuat baik, hal ini dimaksudkan agar anak tersebut tidak menjadi pelaku kekerasn itu sendiri.
· Sesekali bicaralah secara terbuka pada anak dan berikan dorongan pada anak agar bicara apa adanya/berterus terang. Hal ini dimaksudkan agar orang tua bisa mengenal anaknya dengan baik dan memberikan nasihat apa yang perlu dilakukan terhadp anak, karena banyak sekali kekerasan pada anak terutama pelecehan seksual yang terlambat diungkap.
· Ajarkan kepada anak untuk bersikap waspada seperti jangan terima ajakan orang yang kurang dikenal dan lain-lain.
· Sebaiknya orang tua juga bersikap sabar terhadap anak. Ingatlah bahwa seorang anak tetaplah seorang anak yang masih perlu banyak belajar tentang kehidupan dan karena kurangnya kesabaran orang tua banyak kasus orang tua yang menjadi pelaku kekerasan terhadap anaknya sendiri.







5
BAB 3
Penutup

3.1 Kesimpulan
Ada berbagai penyebab terjadinya kekerasan terhadap anak seperti:
1. Berbagai penyebab terjadinya kekerasan pada anak diantarnya adalah kemiskinan. Kondisi lingkunangan yang buruk dan lain-lain.
2. Jenis kekerasan terhadap anak terbagi menjadi 4 yaitu: kekerasan secara fisik, kekerasan secara verbal, kekerasan secara mental, dan pelecehan seksual.
3. Ada beberapa cara menghindarkan anak dari tindak kekerasan, dan semuanya memerlukan peran yang lebih dari orang tua.
3.3 Kritik dan Saran
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.





                                                                                                                                                          6

Daftar Pustaka

1.      Sukata , Drs. H. Abdullah.1997. Departemen Agama .Al-Qur’an terjemahannya,.Malang : CV Informatika
2.      Budiono, Wahyu.2007. Pentingnya Pendidikan. Gondanglegi:MTsN Malang III
3.      Adi,Irawan Adhim.2007.Insan Cendekia. Malang:Citra Mentari



















7

Halaman Pengesahan

Karya Tulis yang  berjudul “Maraknya Kekerasan terhadap Anak dan Solusi Pencegahannya” telah dibaca dan disahkan oleh Guru Pembimbing Ibu Hj.Jamilah,S.Pd pada hari                   dan tanggal                                                    


                    Guru Pembimbing,                                                                  Penulis,   


                     Hj.Jamilah, S.Pd                                                         Rivanda Abadi,dkk.
                     NIP.











                                  &nbrp;                                                                 

i

Maraknya Kekerasan
Terhadap Anak dan Solusi Pencegahannya
Di Kawasan Malang Raya

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia Di SMP Negeri 1 Gondanglegi
Disusun Oleh :
Kelompok 5
ü  Rivanda Abadi                                    (06)
ü  Bagus Panutan Adi                             (18)
ü  Feri Sandriah                                       (     )
ü  Ade Putra S                                        (17)

Dhnas Pendidikan
SMP NEGERI 1 GONDANGLEGI
Jln. Raya Ketawang No.IV Gondanglegi Kabupaten Malang
Telp. (0341) 879003 Kode Pos. 65174
2011/2012

Daftar Isi

Halaman Pengesahan .............................................................................................................        i
Kata Pengantar ......................................................................................................................       ii
Daftar Isi ...............................................................................................................................      iii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................................       1
1.2 Ruang Lingkup Masalah.......................................................................................       2
1.3 Tujuan....................................................................................................................       2
1.4 Anggapan Dasar dan Hipotesis.............................................................................       2
1.5 Sumber dan Metode                                                                                                           2
Bab II Analisis dan Pembahasan
2.1 Penyebab Terjadinya Kekerasan terhadap Anak ..................................................       3
2.2 Jenis-Jenis Kekerasan yang Sering Diterima Anak  ..............................................       4
2.3 Solusi Mencegah terjadinya Kekerasan pada Anak ..............................................       5
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................       6
3.2 Penutup                                                                                                                              6
3.3 Kritik dan Saran ....................................................................................................       6
Daftar Pustaka.......................................................................................................................             7





iii